Seperti resistansi ekuivalen pada rangkaian dc, kita juga membutuhkan impedansi ekuivalen untuk rangkaian ac. Dari namanya, impedansi ekuivalen merupakan satu impedansi dari berbagai elemen tanpa mempengaruhi elemen lain seperti sumber tegangan dan arus. Impedansi ekuivalen adalah hal mendasar untuk menganalisa rangkaian ac.
Impedansi Ekuivalen untuk Rangkaian AC
Bayangkan impedansi sebanyak N terhubung seri seperti di Gambar.(1). Arus I yang sama mengalir melalui impedansi. Menggunakan KVL pada loop menghasilkan
![]() |
(1) |
![]() |
Gambar 1. N Impedansi terhubung seri |
Impedansi ekuivalen pada terminal input adalah
![]() |
(2) |
menunjukkan bahwa total impedansi ekuivalen untuk hubung seri adalah penjumlahan dari tiap impedansi. Hal ini mirip dengan resistansi hubung seri.
Jika N = 2, seperti di Gambar.(2), arus yang mengalir pada impedansi adalah
![]() |
Gambar 2. Pembagi tegangan |
![]() |
(3) |
Karena V1 = Z1I dan V2 = Z2I, maka
![]() |
(4) |
dimana merupakan hubungan pembagi tegangan.
Dengan hal yang sama, kita dapat memperoleh impedansi dan admitansi ekuivalen dari N impedansi terhubung paralel seperti di Gambar.(3).
![]() |
Gambar 3. N impedansi terhubung paralel |
Tegangan di tiap impedansi adalah sama. Menggunakan KCL pada node atas,
![]() |
(5) |
Impedansi ekuivalennya adalah
![]() |
(6) |
dan admitansi ekuivalennya adalah
![]() |
(7) |
Hal ini menunjukkan bahwa admitansi ekuivalen pada hubung paralel adalah penjumlahan dari tiap admitansi.
Ketika N = 2, seperti di Gambar.(4),
![]() |
Gambar 4. Pembagi arus |
dan impedansi ekuivalen menjadi
![]() |
(8) |
Dan juga, karena V = ZeqI = I1Z1 = I2Z2
arus pada impedansi adalah
![]() |
(9) |
yang merupakan prinsip pembagi arus.
Pada transformasi delta-wye dan wye-delta yang kita aplikasikan pada rangkaian resistif juga berlaku pada impedansi. Dengan referensi pada Gambar.(5), formula konversi adalah
![]() |
Gambar 5. Gabungan jaringan wye dan delta |
Konversi wye-delta :
![]() |
(10) |
Konversi delta-wye :
![]() |
(11) |
Rangkaian delta atau wye dikatakan seimbang jika memiliki impedansi yang setara pada semua tiga cabang.
Ketika rangkaian delta-wye seimbang, Persamaan.(10) dan (11) menjadi
![]() |
(12) |
dimana ZY = Z1 = Z2 = Z3 dan ZΔ = Za = Zb = Zc.
Seperti yang bisa kalian lihat di postingan ini, prinsip pembagi tegangan, pembagi arus, penyederhanaan rangkaian, impedansi ekuivalen, dan transformasi wye-delta berlaku juga untuk rangkaian ac. Pada postingan selanjutnya kita akan membahas teknik lain untuk rangkaian ac seperti :
- Superposisi
- Analisis node
- Analisis mesh
- Transformasi sumber
- Teorema thevenin
- Teorema norton
Aplikasi dari rangkaian sinusoidal dan rumus impedansi menghasilkan rangkaian penggeser fasa dan jembatan arus bolak balik.
Baca juga : Standar warne kabel listrik tiap negara
Contoh Soal Impedansi Ekuivalen Rangkaian AC
Untuk penjelasan yang lebih baik mari kita simak contoh berikut :
1. Temukan impedansi input pada rangkaian di Gambar.(6). Asumsikan bahwa rangkaian beroperasi ω = 50 rad/s.
![]() |
Gambar 6 |
Solusi :
Biarkan
Jadi
Impedansi inputnya adalah
Jadi,
2. Tentukan vo(t) pada rangkaian di Gambar.(7)
![]() |
Gambar 7 |
Solusi :
Untuk melakukan analisa di domain frekuensi, kita perlu mentransformasikan rangkaian di Gambar.(7) menjadi domain fasor di Gambar.(7). Transformasi ini menghasilkan
Biarkan
![]() |
Gambar 8 |
Maka Z1 = 60 Ω dan
Dengan prinsip pembagi tegangan,
Kita mengubah ini ke domain waktu dan menjadi
3. Tentukan arus I di rangkaian pada Gambar.(9).
![]() |
Gambar 9 |
Solusi :
Jaringan delta yang terhubung ke node a, b, dan c dapat dikonversi ke jaringan Y di Gambar.(10).
Kita peroleh impedansi Y menggunakan Persamaan.(11) :
Impedansi total pada terminal sumber adalah
Arus yang dicari adalah
![]() |
Gambar 10 |
For English version read What is Equivalent Impedance Formula of AC Circuits?