Perbedaan Lengkap Relay dan Kontaktor

Relay dan kontaktor – Jika kita bekerja dalam sektor industri khususnya pada bagian utilitas dan maintenance (perbaikan) yang berhubungan dengan mesin dan listrik, kita akan banyak menemukan relay beserta kontaktor. Meskipun keduanya memiliki nama yang berbeda, masih banyak orang yang kebingungan tentang perbedaan keduanya. Mari kita simak penjelasan di bawah untuk menghilangkan kebingungan ini.

relay dan kontaktor

Apa Perbedaan Relay dan Kontaktor

Baik relay maupun kontaktor dioperasikan oleh saklar elektrik yang dikontrol oleh coil. Ketika coil diaktifkan saat kita memberikan tegangan, kontak NO dapat berubah ke kontak NC dan sebaliknya.

Meskipun relay dan kontaktor memiliki prinsip kerja yang sama, keduanya adalah saklar elektrik yang berbeda. Walaupun keduanya sebagai mengontrol pensaklaran beban dalam rangkaian, keduanya memiliki perbedaan mendasar antara relay dan kontaktor. Kita akan menemukan perbedaan pada kapasitas beban, strategi pengaman, aplikasi, rating arus, dan banyak lagi.

Dengan penjelasan singkat,

Relay adalah perangkat yang memiliki kontak untuk mengontrol rangkaian menggunakan rangkaian yang sama atau rangkaian terpisah yang dioperasikan oleh perubahan kondisi (coil).

Kontaktor adalah perangkat untuk menghubungkan atau memutus rangkaian listrik dalam kondisi biasa dan khusus.

Penjelasan singkat di atas tidak banyak membantu menganalisa perbedaan antara relay dan kontaktor. Jadi, mari kita lanjutkan ke bagian selanjutnya.

Relay dan Kontaktor: Jenis Perangkat

Pensaklaran elektrik dibutuhkan untuk mengontrol rangkaian listrik. Pensaklaran otomatis yang cepat dapat membuat open dan closed circuit secara akurat ketika persyaratan terpenuhi. Tentu kita tidak perlu panik tiap waktu kita perlu mengubah kontak, biarkan hal itu ke relay atau kontaktor.

Hal lain yang perlu kita perhatikan adalah daya dalam rangkaian. Tentu kita ingin menggunakan saklar terbaik untuk keperluan kita, baik relay atau kontaktor.

Karena relay memiliki coil, kontak, dan komponen lain yang lebih kecil, kita gunakan relay ketika kita berurusan dengan perangkat daya rendah.

Sebaliknya untuk aplikasi yang berkaitan dengan rangkaian daya tinggi seperti motor listrik, distribusi daya, dan mesin, kita sebaiknya menggunakan kontaktor yang memiliki ukuran lebih besar.

Relay dan Kontaktor: Rating Beban

Baik relay dan kontaktor memiliki rating beban yang berbeda satu sama lain. Rating beban berkaitan pada rating arus mereka masing-masing.

Relay cocok untuk rangkaian daya rendah dengan rating arus maksimum 10A atau kurang.

Kontaktor cocok untuk rangkaian daya tinggi dengan rating arus 10A atau lebih.

Relay dan Kontaktor: Kontak

Baik relay dan kontaktor memiliki kontak NO dan NC yang sama tetapi aplikasinya tergantung tujuan dan desain dalam mengontrol rangkaian.

Relay sering digunakan untuk NO dan NC secara seimbang untuk banyak aplikasi. Ketika coil tidak diaktifkan, kontak masih dapat dihubungkan kembali. Relay dapat digunakan NO dan NC bergantung pada tujuannya. 

Kontaktor sering digunakan untuk kontak NO (bentuk kontak a). Ketika coil tidak diaktifkan, koneksi dalam rangkaian sudah hilang. Mayoritas aplikasi kontaktor digunakan untuk kontak NO untuk memutus rangkaian ketika coil tidak diaktifkan.

Relay dan Kontaktor: Kontak Tambahan

Kontak tambahan digunakan untuk memberikan kontak ekstra yang mendukung fungsi kontak utama. Kontak ini digunakan untuk menyediakan kontak NO atau NC untuk menghasilkan suatu operasi khusus.

Relay tidak memiliki kontak tambahan karena sudah memiliki banyak kombinasi NO dan NC dalam satu unit relay. Kita dapat menggunakan setiap kombinasi untuk menghasilkan perintah yang kompleks.

Kontaktor sering dilengkapi dengan kontak tambahan NO atau NC yang memberikan fungsi tambahan pada rangkaian. Contoh dari kontak tambahan untuk kontaktor adalah mengendalikan start dan stop motor ketika kontak utama menyalurkan arus ke motor.

Baca juga : Teorema rangkaian listrik

Relay dan Kontaktor: Strategi Pengamanan

Strategi pengamanan pada relay dan kontaktor sangat penting untuk melindungi rangkaian ketika suatu hal berbahaya terjadi, seperti beban berlebih, tegangan atau arus terlalu tinggi, atau komponen rusak.

Karena relay digunakan untuk rangkaian daya rendah dan memiliki spring (per) untuk menarik kontak ketika coil tidak diaktifkan, strategi pengamanan tidak terlalu dibutuhkan.

Di sisi lain, kontaktor digunakan pada rangkaian daya tinggi sehingga strategi pengamanan merupakan suatu keharusan. Hal yang sering terjadi adalah menggunakan kontak dengan spring untuk memutus rangkaian ketika coil tidak diaktifkan. Hal yang berbahaya jika rangkaian aktif saat seharusnya tidak aktif.

Relay dan Kontaktor: Peredam Percikan Api

Rangkaian daya tinggi sering menghasilkan percikan api ketika rangkaian diaktifkan atau tidak diaktifkan. Peredam percikan api digunakan untuk memperpanjang jalur pergerakan percikan api untuk diredam.

Relay yang dioperasikan untuk rangkaian daya rendah tidak menghasilkan percikan yang besar atau bahkan tidak menghasilkan sama sekali.

Kontaktor sebaliknya menghasilkan percikan ketika kontak dioperasikan untuk rangkaian daya tinggi.

Relay dan Kontaktor: Strategi Pengamanan Beban Berlebih

Strategi pengamanan beban berlebih dirancang untuk meminimalisir kerusakan pada rangkaian ketika beban di dalam rangkaian melebihi batas.

Relay memiliki resiko rendah dari kecelakaan beban berlebih jadi biasanya tidak ada strategi pengamanan.

Kontaktor terhubung ke pengamanan beban berlebih yang akan memutus rangkaian ketika arus melebihi rating maksimum dalam periode waktu tertentu (10-30 detik). Kontaktor terhubung ke komponen ini untuk memastikan keamanan perangkat ketika arus terlalu tinggi.

Relay dan Kontaktor: Ukuran

Ukuran fisik dari relay dan kontaktor bergantung pada komponen mereka masing-masing.

Relay memiliki komponen lebih kecil sehingga ukuran keseluruhan lebih kecil dari kontaktor.

Kontaktor memiliki komponen lebih besar sehingga ukuran keseluruhan lebih besar dari relay.

Relay dan Kontaktor: Kecepatan Pensaklaran

Kecepatan pensaklaran penting untuk rangkaian pengontrol, bahkan satu detik cukup penting untuk menghubungkan atau memutus aliran arus.

Relay dapat melakukan pensaklaran kontak jauh lebih cepat dari kontaktor.

Kontaktor dapat melakukan pensaklaran kontak jauh lebih lambat dari relay.

Relay dan Kontaktor: Koneksi

Tidak hanya koneksi NO dan NC, baik relay dan kontaktor terhubung ke titik tambahan untuk memberikan tujuan khusus.

Relay memiliki kontak common untuk terhubung ke poin netral.

Kontaktor terhubung ke overload untuk memutus rangkaian jika daya melebihi batas.

Relay dan Kontaktor: Konsumsi Daya

Ketika membuat desain rangkaian kontrol relay dan kontaktor, kita perlu memperhatikan perhitungan konsumsi daya terlebih dahulu, untuk memastikan dapat beroperasi dengan baik.

Relay memiliki komponen elektromagnetik yang kecil sehingga mengkonsumsi daya yang lebih rendah.

Kontaktor memiliki komponen elektromagnetik yang besar sehingga mengkonsumsi daya yang lebih tinggi.

Relay dan Kontaktor: Aplikasi dan Rating Tegangan

Sama seperti rating beban, baik relay dan kontaktor memiliki rating tegangan maksimum. Hal ini akan membantu kita memilih antara relay atau kontaktor dan memastikan kita menggunakan yang terbaik.

Relay banyak digunakan untuk rangkaian satu fasa. Relay umumnya memiliki rating hingga 250V.

Kontaktor banyak digunakan untuk rangkaian tiga fasa. Kontaktor umumnya memiliki rating hingga 1000V.

Relay dan Kontaktor: Fungsi

Karena rating beban, rating tegangan, dan kecepatan pensaklaran, baik relay dan kontaktor memberikan fungsi yang berbeda.

Relay sering digunakan untuk transmisi sinyal, konversi, rangkaian kontrol dan otomasi, rangkaian kecil untuk pensaklaran dan pelindung, dan deteksi sinyal. Arus operasi dalam rangkaian bernilai rendah, umumnya digunakan untuk mengendalikan sinyal kecil dalam rangkaian.

Kontaktor sering digunakan untuk menghubungkan dan memutus rangkaian utama dimana arus lebih tinggi dari rangkaian kontrol dan rangkaian pensaklaran daya (trafo, starter motor, capacitor bank).

Relay dan Kontaktor: Biaya

Biaya adalah salah satu faktor keputusan mendasar ketika membuat desain rangkaian kontrol. Kita tidak ingin menggunakan komponen yang kurang efisien untuk membuat rangkaian. Hal yang jelas bahwa:

Relay memiliki biaya lebih rendah.

Kontaktor memiliki biaya lebih tinggi.

Tinggalkan komentar

x